Jumat, 19 April 2013

BIOSFER

BIOSFER
secara etimologi, Biosfer terdiri dari dua kata yaitu"bios"  yang artinya hidup dan "sphere" yang artinya lapisan. jadi secara harfiah  biosfer adalah lapisan bumi yang mendukung kehidupan suatu organisme atau makhluk hidup. Biosfer meliputi air, tanah, dan udara. 

Gb. Komponen Biosfer


persebaran makhluk hidup dipermukaan bumi tidak merata. persebaran tersebut dipengaruhi beberapa faktor.
faktor-faktor yang mempengaruhi persebaran Flora dan Fauna :

1. Faktor Abiotik
 faktor abiotok terdri dari faktor klimatik (iklim), faktor edafik (tanah), dan faktor fisiografi (ketinggian tempat dan bentuk lahan).
a. faktor klimatik/iklim, yang mempengaruhi kehidupan antara lain yaitu temperatur, kelembapan, angin, dan curah hujan.
  • temperatur, keadaan suhu setiap tempat di muka bumi berbeda-beda karena dipengaruhi oleh intensitas penyinaran matahari.
  • kelambapan udara, tingkat kelembapan sangat berpengaruh khususnya terhadap persebaran flora dan fauna. karena ada tumbuhan yang hanya bisa bertahan hidup didaerah tertentu seperti daerah lembab, kering, dan daerah yang sangat lembab.
  • angin, berperan dalam persebaran tumbuhan dipermukaan bumi.
  • curah hujan, mempengaruhi persebaran tumbuhan dipermukaan bumi. karena tumbuhan membutuhkan air yang sumber utamanya berasal dari air hujan.
b. faktor edafik/ tanah, tingkat kesuburan tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan flora. keadaan tanah yang mempengaruhi pertumbuhan flora yaitu tekstur tanah, tingkat kegemburan tanah, humus dan unsur hara, air, dan udara.
c. faktor fisiografi/ ketinggian tempat, sangat mempengaruhi pertumbuhan flora di permukaan bumi. pada setiap ketinggian tertentu tumbuh jenis tanaman tertentu karena ketinggian suatu tempat sangat mempengaruhi perubahan suhu. sehingga jenis tumbuhan pada setiap ketinggian tempat berbeda-beda.

2. Faktor Biotik
faktor biotik yang sangat berpengaruh terhadap persebaran flora dan fauna yaitu manusia. manusia dapat membudidayakan beberapa jenis flora dan fauna.


Persebaran flora dan fauna di muka bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :

1. Penyebab Persebaran

  1. Tekanan Populasi, semakin banyak /bertambahnya populasi akan menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi. 
  2. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan wilayah kekuasaan dan bahan makanan yang dibutuhkan juga mendorong terjadinya migrasi ke daerah lain
  3. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.

2. Sarana Persebaran

  1. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya benih.
  2. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan perpindahan mudah terjadi.  Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
  3. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk berpindah tempat.
  4. Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat menyebabkan perpindahan flora dan fauna.

3. Hambatan (barier) Persebaran

  1. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah hujan.
  2. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara, kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
  3. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
  4. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi alam.




SK : 1.     Menanalisis fenomena Biosfer dan Atroposfer
KD : 1.2  Menganalisis persebaran hewan dan tumbuhan




Persebaran Flora dan Fauna di permukaan bumi


 Persebaran flora di permukaan bumi
Ilmu yang mempelajari penyebaran tumbuhan dipermukaan bumi dalah Fitogeografi. Persebaran flora dipermukaan bumi dibagi menjadi beberapa habitat yaitu lingkungan darat, lingkungan air tawar, dan lingkungan air laut.

1. Lingkungan darat
Tundra, tundra berarti daratan tanpa pohon. tundra merupakan suatu vegetasi yang hanya terdiri dari berbagai jenis lumut. persebaran tundra terdapat di bagian utara Skandinavia, Finlandia, Siberia, Rusia, dan Kanada. hewan yang terdapat di tundra misalnya kelinci, burung hantu, serigala, rusa, dan domba.

Taiga (Hutan Conifer), adalah hutan yang pohonnya berdaun jarum. taiga terletak didaerah yang lintangnya 45 derajat LU- 47 derajat LU. tumbuhannya meliputi picea, alder dan birc. ciri khas vegetasi taiga yaitu pohon fir, spuce, dan tamarack. persebaran wilayahnya di Rusia, Siberia Utara. jenis hewan yang hidup didaerah ini adalah serigala, beruang, rusa, bajing, burung gagak hitam, dan berbagai burung berkicau.

 Hutan Meranggas daerah iklim sedang, jenis hutan ini terdapat didaerah iklim dingin, yang musim saljunya lebih dari tiga bulan dan didaerah sedang dengan empat musim (panas, dingin, semi, dan gugur). 
ciri khas hutan meranggas yaitu hutannya selalu hijau pada musim panas, pada musim dingin daunnya berguguran, pada musim gugur menjelang gugurnya daun-daun, timbul warna-warni pada daun-daun karena proses disintegrasi kimia yang terjadi pada daun. jenis hutan ini tersebar diwilayah Amerika Serikat bagian timur, Inggris, Australia, dan ujung selatan benua Amerika. jenis vegetasinya yaitu beec, maple, dan oak.
 Padang Rumput, padang rumput yang luas disebut stepa. padang rumput terdapat diselatan daerah hutan meranggas yang curah hujannya tidak begitu besar dengan suhu yang lebih tinggi. persebaran padang rumput di bumi terdapat di Hongaria, Rusia Selatan, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Asia.

 Sabana, adalah padang rumput yang luas dan diselingi pohon-pohon tinggi.jenis dauna yang terdapat didaerah sabana misalnya jerapah, kijang, zebra, singa, dan macan tutul. sabana biasanya terdapat pada daerah iklim tropis dan subtropis.

 Hutan Trofik Basah,terdapat disepanjang khatulistiwa yaitu didaerah yang memiliki ciri-ciri yaitu intensitas sinar matahari tinggi, suhu selalu tinggi, amplitudo harian maupun tahunan relatif tinggi, dan curah hujan tinggi. 
hutan tropik basah merupakan suatu tipe vegetasi yang hijau sepanjang tahun, yang terdiri dari pohon-pohon tinggi. dihutan tersebut banyak tumbuh berbagai efifit maupun liana, keadaan pohonya rapat-rapat sehingga sinar matahari tidak dapat tembus kedasar hutan.  persebaran hutan tropik basah terdapat di Asia, Afrika, Amerika dan Indonesia. jenis hewan yang hidup seperti di Asia terdapat orang utan dan siamang, di Afrika  terdapat gorila dan simpanse, sedangkan di Amerika Selatan  adalah jaguar.
 
Hutan Musim, hutan musim terdapat didaerah yang memiliki iklim musim dan terdiri dari pohon  yang tahan kekeringan.  ciri khas hutan musim yaitu sebagian besar pohonnya terdiri dari trofofita, yaitu pohon yang daunnya berguguran pada musim kemarau, daunnya menjadi hijau kembali pada musim hujan, pohonnya tinggi-tinggi dan jarak antara pohon yang satu dengan yang lain berjauhan, sinar matahari dapat tembus kedasar hutan.  di Indonesia, hutan musim terdapat di Jawa tengah ke Timur sampai di Nusa Tenggara Timur. jenis hewan yang hidup yaitu babi hutan, rusa, harimau, dan kijang.

Hutan Mangrove (Hutan Bakau), persebarannya banyak di daerah tropik dan subtropik atau sepanjang pantai yang landai. ciri khusus yang terdapat pada hutan bakau adalah kekurangan oksigen baik dalam air maupun dalam tanah, kadar garamnya tinggi, pohonnya berdaun tebal dan kaku, terkena pasang naik dan surut air laut, pohonnya terdiri dari pohon bakau (rhizophora), pohon kayu api (avicennia), bogem (bruguiera).
persebaran hutan mangrove di Indonesia terdapat disepanjag pantai Timur Sumatera, pantai Barat dan Selatan Kalimantan dan sepanjang pantai-pantai yang rendah di Papua. Hutan bakau yang terluas di Indonesia terdapat di Papua.

Hutan Berkayu Keras, terdapat di daerah iklim tropis yang kering pada musim panas atau menurut iklim koppen terdapat diwilayah yang beriklim Cs dan terletak pada lintang 30 - 40 derajat LU/LS. ciri-cirinya yaitu pohonnya pendek-pendek, kayunya keras dan berdaun keras, tumbuhan penutupnya terdiri dari semak, jenis tumbuhannya yaitu zaitun.


2. Lingkungan air tawar
Lingkungan air tawar meliputi sungai, danau, dan kolam. lingkungan air tawar  yang banyak kehidupannya banyak terdapat pada zone fotik, yaitu bagian perairan yang sinar mataharinya masih dapat tembus kedasar. ciri-ciri dari lingkungan air tawar yaitu kadar garamnya rendah, adanya aliran air, serta dipengaruhi iklim dan cuaca. jenis vegetasi yang hidup di lingkungan air tawar misalnya teratai, enceng gondok, diatomae, ganggang biru, dan ganggang hijau. secara fisik , lingkungan air tawar terdiri dari tiga daerah yaitu:
1. Litoral, merupakan daerah air yang dangkal, sehingga sinar matahari dapat tembus sampai kedasar. organisme yang hidup di daerah ini seperti tumbuhan berakar, cacing, udang dan plankton.
2. Limnetik, merupakan daerah air yang terbuka dan cahaya matahari masih dapat menembus kedasar. organisme yang hidup didaerah ini antara lain nekton, dan plankton.
3. Profundal, merupakan daerah dasar air yang dalam dan cahaya matahari tidak dapat tembus sampai kedasar.
 
3. Lingkungan air laut
 Luas Lingkungan air laut dipermukaan bumi kira-kira 70%. secara fisik lingkunga laut terdiri dari tiga zona yaitu:
1. zona fotik, bagian laut yang masih tembus cahaya matahari, kedalamannya antara 10 - 200 meter. daerah fotik yang terdalam terdapat didaerah tropik, sedangkan yang terdangkal terdapat didaerah kutub utara dan selatan.
2.daerah yang masih tembus cahaya matahari secara remang-remang, kedalamannya antara 200 - 2000 meter.
3. zona afotik, bagian dari laut yang tidak tembus sinar matahari.




Persebaran Fauna di Permukaan Bumi


Gb. Peta Persebaran Fauna Dunia

secara umum persebaran fauna dunia dikelompokan menjadi beberapa kawasan sebagai berikut:

Gb. Kelinci Hewan Region Paleartik
1. Region Paleartik, wilayahnya meliputi Eropa, Rusia, Pantai Pasifik Barat, Jepang, dan Afrika Utara. jenis faunanya yaitu kelinci, tikus, kelelawar, anjing, rusa kutub, dan beruang.
Gb. Kalkun Hewan Region Nearitik











2. Region Nearitik, wilayahnya meliputi Amerika Utara, Meksiko Tengah, dan Greenland. jenis faunanya yaitu kura-kura, ular berbisa, dan kalkun.








Gb. Belut Listrik Hewan Region Neotropik



3. Region Neotropik, wilayahnya meliputi Amerika Selatan, Amerika Tengah, Meksiko,dan Kepulauan Hindia Barat. jenis fauna nya seperti ikan piranha, belut listrik, tapir lama (jenis unta).

Gb. Banteng Hewan Region Oriental
4.Region Oriental, wilayahnya meliputi Indonesia, Malaysia, Indo Cina, dan India. jenis faunanya seperti beruang, tapir, rusa, tikus pemakan serangga, dan banteng.


Gb. Koala Hewan Region Australia






5. Region Australia, wilayahnya meliputi Australia, tasmania, dan Papua. jenis faunanya seperti Kangguru, Koala, cendrawasih, kasuari, kakaktua, dan merpati.

Gb. Zebra Hewan Regional Ethiopian



6. Region Ethiopian, wilayahnya meliputi Afrika, Gurun Sahara, dan Madagaskar. jenis faunanya seperti zebra, singa, gajah Afrika, dan kuda Nil.













Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia



Persebaran Flora di Indonesia

ciri khas flora di Indonesia antara lain:
  1. Umumnya vegetasinya selalu hijau
  2. Jumlah dan tumbuhan banyak
  3. Jenis tumbuhan endemik banyak
 Secara khusus flora di Indonesia  terbagi menjadi tiga yaitu :
  1. Bagian barat termasuk region  flora Asia, 
  2. Bagian Timur termasuk region Australia, 
  3. Bagian tengah termasuk flora peralihan.


Gb. Burung Cendrawasih Endemik Papua
Gb. Rafflesia Arnoldi Endemik Pulau Sumatera























contoh beberapa spesies yang bersifat endemik di Indonesia adalah sebagai berikut:
  1. Burung cenrawasih di Papua
  2. Burung Maleo di Sulawesi
  3. Komodo di pulau Komodo
  4. Anoa di Sulawesi
  5. Rafflesia Arnoldi terdapat di pulau Sumatera dan penyebarannya disepanjang bukit barisan dari NAD samapai lampung.
  6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan flora khas Indonesia yang terdapat dipulau sumatera.

penyebaran flora di Indonesia  secara horizontal adalah  sebagai berikut:
  1. Indonesia bagian barat, cirinya tipe hutannya heterogen, pohonnya berjenis-jenis, sehingga masih lebat dengan curah hujan tinggi, dan sering disebut hutan hujan tropis.
  2. Indonesia bagian tengah, cirinya tipe hutannya homogen/ sejenis hutan musim. pada saat musim kemarau pepohonannya banyak yang gugur dan curah hujan sedang. contohnya hutan jati Jawa Tengah.
  3. Indonesia bagian Timur, ciri iklimnya makin kering, curah hujan sedikit/ rendah, sehingga banyak dijumpai sabana dan stepa, tipe hutannya homogen.



Persebaran Fauna di Indonesia

Fauna di Indonesia mencerminkan posisinya diantara  Benua Asia (Oriental) dan Benua Australia (Australian). secara geologis kepulauan Indonesia terbagi atas tiga wilayah, yaitu bagian Barat yang menyatu dengan benua asia disebut  landas kontinen sunda (paparan sunda), bagian tengah disebut wilayah peralihan,  sedangkan bagian timur Indonesia menyatu dengan benua Australia  disebut landas kontinen sahul atau paparan sahul.

Diantara landas kontinen sunda dengan  wilayah peralihan terdapat batas flora dan fauna  asia yang disebut garis Wallace. sedangkan antara wilayah peralihan  dengan landas kontinen sahul terdapat batas  flora dan fauna Australia  yang disebut garis Weber.
  1. Garis Wallace, adalah garis khayal yang membatasi jenis faua dan flora Asiatis dengan jenis fauna dan flora peralihan.
  2. Garis Weber, adalah garis khayal yang membatasi fauna dan flora peralihan dengan jenis fauna dan flora Australis.

Gb. Garis Wallace dan Weber membagi wilayah Indonesia menjadi 3 bagian




faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran hewan:
  1. perbedaan jenis tumbuhan, erat hubungannya dengan jenis binatang.seperti hewan yang hidup di hutan rimba berbeda dengan yang hidup di padang rumput.
  2. perbedaan jenis permukaan bumi, contohnya binatang-binatang yang hidup di air lebih lincah  dan luas daya geraknya  daripada yang hidup didaratan.
  3. pengaruh alam, contohnya  binatang menyusui didarat ditentukan oleh pengaruh alam, yaitu karena adanya rintangan dan hubungan dengan daratan.

 Persebaran fauna di Indonesia di bagi menjadi tiga wilayah:


Gb. Gajah Sumatera
1) Wilayah Fauna Indonesia Barat
 wilayah fauna Indonesia barat meliputi pulau Sumatera, pulau Bali, pulau Jawa, pulau Kalimantan serta pulau-pulau kecil disekitarnya. region fauna Indonesia barat sering disebut wilayah  fauna tanah sunda. wilayah fauna indonesia tengah dengan wilayah paparan sunda dibatasi oleh garis wallace.
Jenis fauna wilayah Indonesia Barat:
a. mamalia, terdiri atas gajah, badak bercula satu, rusa. banteng, kerbau, monyet, prang utan, macan, tikus, anjing, beruang, kijang, ajag, kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.
b. reptil, terdiri atas buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, bunglon, dan trenggiling. 
c. burung, terdiri atas burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.
d. berbagai macam serangga (insekta)
e. berbagai macam ikan air tawar dan pesut, yaitu sejenis lumba-lumba dari sungai mahakam.



Gb. Babirusa
2) Wilayah Fauna Indonesia Tengah (wilayah Wallace)
wilayah fauna Indonesia tengah sering disebut wilayah fauna Wallacea (peralihan). region ini terdiri dari Pulau Sulawesi dan kepulauan di sekitarnya, kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor dan kepulauan Maluku. jenis faunanya antara lain:
a. mamalia, terdiri atas anoa, babirusa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet, seba, kuda, sapi, dan banteng.
b. reptil, terdiri atas biawak, komodo, kura-kura, buaya, ular, dan  boa-boa.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. berbagai macam burung, natara lain burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakan lebah, rangkong, kakak tua, nuri, merpati, dan angsa.


Gb. Kangguru
3) Wilayah Fauna Indonesia Bagian Timur
wilayah fauna Indonesia timur atau wilayah paparan sahul meliputi wilayah papua (Irian Jaya) dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya. wilayah Indonesia bagian timur dengan wilayah fauna kepulauan Wallace dibatasi oleh garis Weber.  fauna Indonesia timur meliputi jenis hewan berikut:
a. mamalia, terdiri atas kanguru, walaby, beruang, nokdiak (landak irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.
b. reptilia, terdiri atas buaya, biawak, ular, kadal, dan kura-kura.
c. amphibia, terdiri atas katak pohon, katak terbang, dan katak air.
d. burung, terdiri atas nuri, raja udang, cendrawasih, kasuari, dan mandar.
e. berbagai jenis ikan.
f. berbagai macam serangga.



Dampak Kerusakan Flora dan Fauna Terhadap Kehidupan

Pengaruh kerusakan flora dan fauna terhadap kehidupan antara lain sebagai berikut:
  1. akibat penebangan hutan secara liar dan tidak diimbangi upaya reboisasi akan berpengaruh  terhadap kelangsungan hidup hewan  dan berkurangnya kesuburan tanah yang akhirnya akan membawa pengaruh yang lebih luas seperti banjir dan erosi.
  2. selain erosi dan banjir, penebangan hutan secara liar akan  mempengaruhi kualitas iklim  dan persediaan air tanah.
  3. pembudidayaan pertanian didaerah pegunungan , tanpa menggunakan sistem sengkedan/ terasering, merupakan salah satu penyebab kerusakan lingkungan yang berpengaruh terhadap lingkungan karena dapat menyebabkan dapat terjadinya erosi, longsor dan produktivitas pertanian menurun.
  4. adanya kepunahan beberapa spesies flora dan fauna di habitatnya, salah satu penyebabnya adalah penebangan hutan secara liar.
 upaya untuk pelestarian flora dan fauna harus dilakukan hal-hal sebagai berikut:
  1. ditetapkan Undang-undang no. 5 tahun 1967 tentang perlindungan alam
  2. pembangunan harus dilarahkan pada pembangunan  yang berwawasan lingkungan 
  3. meningkatkan kesadaran akan nilai-nilai ilmiah dan ekonomi masyarakat agar mereka turut serta melestarikan lingkungan.
  4. menetapkan lokasi-lokasi baru untuk perlindungan flora dan fauna.

MATAHARI

Matahari adalah bintang. Matahari mempunyai lapisan gas dengan berbagai rapatan. Matahari adalah pusat tata surya kita. Mengapa matahari disebut sebagai pusat tata surya?
Fenomena tata surya dapat kamu pelajari pada bab ini. Pada bab ini kamu akan mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan keanggotaan tata surya, bumi sebagai planet, dan gejala yang tampak di lapisan litosfer maupun atmosfer bumi.
Atmosfer, gerak rotasi, efek rumah kaca, klorofluorokarbon, ekliptika, litosfer, gerhana, pemanasan global, gerak revolusi.
Cobalah kamu menengadah ke angkasa pada malam hari. Benda-benda apa saja yang terlihat olehmu? Tentu saja kamu akan melihat ribuan benda langit. Benda-benda langit yang berkedip-kedip disebut bintang, tetapi ada juga yang tidak berkedap-kedip yang disebut planet. Dapatkah kamu dengan pasti menentukan jumlah benda-benda langit tersebut? Untuk mengetahui jawabannya pelajarilah uraian berikut ini.
A. SISTEM TATA SURYA
Di abad modern ini, banyak para ilmuan sering mengadakan penelitian, seperti penelitian di bidang astronomi. Dengan penelitian-penelitian di bidang astronomi, kita mampu mengenal tentang jagat raya.
1. Susunan Tata Surya
Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang terdiri atas matahari sebagai pusatnya dan planet-planet, meteorid, komet, serta asteroid yang mengelilingi matahari. Susunan tata surya terdiri atas matahari, delapan planet, satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteorid. Perhatikan Gambar berikut ini.
tata-surya-1
Peredaran benda langit yang berupa planet dan benda langit lainnya dalam mengelilingi matahari disebut revolusi. Sebagian besar garis edarnya (orbit) berbentuk elips. Bidang edar planet-planet mengelilingi matahari disebut bidang edar, sedangkan bidang edar planet bumi disebut bidang ekliptika. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya yang disebut rotasi, sedangkan waktu untuk sekali berotasi disebut kala rotasi.
a. Matahari
Matahari merupakan pusat tata surya yang berupa bola gas yang bercahaya. Matahari merupakan salah satu bintang yang menghiasi galaksi Bima Sakti. Suhu permukaan matahari 6.000 derajat celsius yang dipancarkan ke luar angkasa hingga sampai ke permukaan bumi, sedangkan suhu inti sebesar 15-20 juta derajat celsius.
b. Planet
Sebelum bulan Agustus 2006, para astronom masih berpendapat ada sembilan planet dalam tata surya, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto. Secara umum planet-planet bergerak dari barat ke timur, kecuali Venus dan Uranus. Setiap planet mempunyai kala revolusi dan kala rotasi yang berbeda-beda.
Planet tidak bisa memancarkan cahaya sendiri tetapi hanya memantulkan cahaya yang diterima dari matahari. Pada tanggal 24 Agustus 2006 Majelis Umum Uni Astronomi Internasional (IAV) di Praha, Ceko, menyatakan bahwa Pluto bukan lagi sebagai planet. Bahkan pada tanggal 7 September 2006 nama Pluto diganti dengan deretan enam angka, yaitu 134340. Dengan demikian, sejak tanggal 24 Agustus 2006 di tata surya terdapat 8 planet. Ukuran antara planet satu dengan yang lain berbeda. Begitu pula jaraknya terhadap matahari. Planet yang terdekat terhadap matahari mempunyai kala revolusi terkecil. Data planet-planet dalam tata surya dapat kamu perhatikan pada Tabel .
perbandingan-ukuran-planet
c. Komet
Komet berasal dari bahasa Yunani, yaitu Kometes yang artinya berambut panjang. Komet menurut istilah bahasa adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan orbit yang sangat lonjong. Komet terdiri atas es yang sangat padat dan orbitnya lebih lonjong daripada orbit planet. Komet menyemburkan gas bercahaya yang dapat terlihat dari bumi.
bagian2-komet
Bagian-bagian komet, yaitu:
  1. Inti komet, yaitu bagian komet yang kecil tetapi padat tersusun dari debu dan gas.
  2. koma, yaitu daerah kabut di sekeliling inti.
  3. ekor komet, yaitu bagian yang memanjang dan panjangnya mampu mencapai satu satuan astronomi (1SA = jarak antara bumi dan matahari).
Arah ekor komet selalu menjauhi matahari. Hal itu dikarenakan ekor komet terdorong oleh radiasi dan angin matahari.
Kebanyakan komet tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, tetapi harus dengan menggunakan teleskop. Komet yang terkenal adalah komet Halley yang ditemukan oleh Edmunt Halley. Komet itu muncul setiap 76 tahun sekali. Komet sering disebut sebagai bintang
berekor.
d. Asteroid
Asteroid adalah benda langit yang mirip dengan planet-planet, yang terletak di antara orbit Mars dan Yupiter. Asteroid disebut juga planetoid atau planet kerdil. Asteroid yang terbesar dan yang pertama adalah Ceres yang ditemukan oleh Giussepe Piazzi (astronom Italia). Icarus adalah salah satu asteroid yang pernah mendekati bumi dengan orbit yang berbentuk lonjong.
e. Meteoroid
Meteoroid adalah batuan-batuan kecil yang sangat banyak dan melayang-layang di angkasa luar. Batuan-batuan ini banyak mengandung unsur besi dan nikel.
kawah
Batuan-batuan ini masuk ke atmosfer bumi karena pengaruh gravitasi bumi. Gesekan dengan atmosfer bumi menghasilkan panas yang membakar habis batuan-batuan itu sebelum sempat mencapai permukaan bumi. Batuan-batuan atau benda langit yang bergesekan dengan atmosfer bumi dan habis terbakar sebelum sampai di permukaan bumi disebut meteor. Adapun batuan-batuan yang tidak habis terbakar dan sampai di permukaan bumi disebut meteorit. Ada sebuah meteorit yang jatuh di Arizona USA dengan ukuran yang sangat besar hingga membentuk sebuah kawah. Kawah tersebut dinamakan Kawah Barringer. Contoh meteorit dapat dilihat di Museum Geologi, Bandung.
f. Bulan
Bulan merupakan benda langit yang mengitari bumi. Karena bumi mengitari matahari, maka bulan juga mengitari matahari bersamaan dengan bumi. Selain itu, bulan juga berputar pada porosnya sendiri. Dengan demikian bulan mempunyai tiga gerakan sekaligus. Benda-benda langit yang berada di dalam tata surya tersusun secara rapi. Selama bergerak benda-benda itu tidak saling bertabrakan. Hal itu terjadi karena adanya gaya gravitasi pada masing-masing benda langit. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa yang menyebabkan gerakan benda-benda langit teratur adalah gaya gravitasi. Namun, penyebab sesungguhnya adalah Sang Pembuat gaya gravitasi yaitu Tuhan Yang Mahabesar.
B. MATAHARI SEBAGAI BINTANG
Orang-orang zaman dahulu untuk dapat mencari dan menentukan arah dengan melihat rasi bintang di langit. Tahukah kamu bintang apakah yang paling dekat dengan bumi?
1. Matahari Sebagai Salah Satu Bintang
Benda langit di jagat raya ini jumlahnya banyak sekali. Ada yang dapat memancarkan cahaya sendiri ada juga yang tidak dapat memancarkan cahaya sendiri, tetapi hanya memantulkan cahaya dari benda lain.
Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya sendiri (sumber cahaya). Matahari dan bintang mempunyai persamaan, yaitu dapat memancarkan cahaya sendiri. Matahari merupakan sebuah bintang yang tampak sangat besar karena letaknya paling dekat dengan bumi.
Matahari memancarkan energi yang sangat besar dalam bentuk gelombang elektromagnet. Gelombang elektromagnet tersebut adalah gelombang cahaya tampak, sinar X, sinar gamma, sinar ultraviolet, sinar inframerah, dan gelombang mikro.
2. Sumber Energi Matahari
Sumber energi matahari berasal dari reaksi fusi yang terjadi di dalam inti matahari. Reaksi fusi ini merupakan penggabungan atom-atom hidrogen menjadi helium. Reaksi fusi tersebut akan menghasilkan energi yang sangat besar. Matahari tersusun dari berbagai macam gas antara lain hidrogen (76%), helium (22%), oksigen dan gas lain (2%).
3. Lapisan-Lapisan Matahari
Matahari adalah bola gas pijar yang sangat panas. Matahari terdiri atas empat lapisan, yaitu inti matahari, fotosfer, kromosfer, dan korona.
a. Inti Matahari
Bagian dalam dari matahari, yaitu inti matahari. Pada bagian ini terjadi reaksi fusi sebagai sumber energi matahari. Suhu pada inti matahari dapat mencapai 15000000 derajat celcius. Energi yang dihasilkan dari reaksi fusi akan dirambatkan sampai pada lapisan yang paling luar, yang kemudian akan terealisasi ke angkasa luar.
b. Fotosfer
Fotosfer adalah bagian permukaan matahari. Lapisan ini mengeluarkan cahaya sehingga mampu memberikan penerangan sehari-hari. Suhu pada lapisan ini mampu mencapai lebih kurang 16.000 derajat C dan mempunyai ketebalan sekitar 500 km.
c. Kromosfer
Kromosfer adalah lapisan di atas fotosfer dan bertindak sebagai atmosfer matahari. Kromosfer mempunyai ketebalan 16.000 km dan suhunya mencapai lebih kurang 9.800 derajat C. Kromosfer terlihat berbentuk gelang merah yang mengelilingi bulan pada waktu terjadi gerhana matahari total.
d. Korona
Korona adalah lapisan luar atmosfer matahari. Suhu korona mampu mencapai lebih kurang 1.000.000 derajat C. Warnanya keabu-abuan yang dihasilkan dari adanya ionisasi pada atom-atom akibat suhunya yang sangat tinggi. Korona tampak ketika terjadi gerhana matahari total, karena pada saat itu hampir seluruh cahaya matahari tertutup oleh bulan.
Bentuk korona, seperti mahkota dengan warna keabu-abuan. 4. Gangguan-Gangguan pada Matahari
Gejala-gejala aktif pada matahari atau aktivitas matahari sering menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari. Gangguan-gangguan tersebut, yaitu sebagai berikut.
a. Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granulasi)
Gumpalan-gumpalan ini timbul karena rambatan gas panas dari inti matahari ke permukaan. Akibatnya, permukaan matahari tidak rata melainkan bergumpal-gumpal.
b. Bintik Matahari (Sun Spot)
Bintik matahari merupakan daerah tempat munculnya medan magnet yang sangat kuat. Bintik-bintik ini bentuknya lubang-lubang di permukaan matahari di mana gas panas menyembur dari dalam inti matahari, sehingga dapat mengganggu telekomunikasi gelombang radio di permukaan bumi.
c. Lidah Api Matahari
Lidah api matahari merupakan hamburan gas dari tepi kromosfer matahari. Lidah api dapat mencapai ketinggian 10.000 km. Lidah api sering disebut prominensa atau protuberan. Lidah api terdiri atas massa proton dan elektron atom hidrogen yang bergerak dengan kecepatan tinggi. Massa partikel ini dapat mencapai permukaan bumi.
Sebelum masuk ke bumi, pancaran partikel ini tertahan oleh medan magnet bumi (sabuk Van Allen), sehingga kecepatan partikel ini menurun dan bergerak menuju kutub, kemudian lama-kelamaan partikel berpijar yang disebut aurora. Hamburan partikel ini mengganggu sistem komunikasi gelombang radio. Aurora di belahan bumi selatan disebut Aurora Australis, sedangkan di belahan bumi utara disebut Aurora Borealis.
d. Letupan (Flare)
Flare adalah letupan-letupan gas di atas permukaan matahari. Flare dapat menyebabkan gangguan sistem komunikasi radio, karena letusan gas tersebut terdiri atas partikel-partikel gas bermuatan listrik.

CUACA DAN IKLIM

Cuaca dan Iklim
Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat.
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu yang lama. Penyelidikannya 10-30 tahun dan meliputi wilayah yang luas.
Unsur-Unsur Cuaca dan Iklim
  1. Suhu udara
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajad panas disebut termometer. Pengukuran biasa dinyatakan dalam skala Celsius (C), Reamur (R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di permukaan bumi adalah di daerah tropis (sekitar ekuator) dan makin ke kutub makin dingin.
Pada waktu kita mendaki gunung, suhu udara terasa dingin saat ketinggian bertambah. Tiap kenaikan bertambah 100 meter, suhu udara berkurang (turun) rata-rata 0,6°C. Penurunan suhu semacam ini disebut gradien temperatur vertikal atau lapse rate. Pada udara kering, besar lapse rate adalah 1°C.
Rumus gradien suhu untuk daerah tropis


                                                         h
Tx = T awal °C – { 0,6°C x ――― }
                                                                   100 m

Contoh
Berapakah suhu udara di Kota Wonosobo yang memiliki ketinggian 800 mdpl?
                                        800 m
= 26,3°C – { 0,6°C x ――― }
                                      100 m
= 26,3°C – { 0,6°C x 8 }
= 26,3°C – 5,2°C
= 21,1°C
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu udara suatu daerah:
a.     Lama penyinaran matahari
·         Lamanya penyinaran matahari membuat tinggi temperatur.
·         Semakin miring sinar matahari semakin berkurang panasnya.
·         Semakin tinggi tempat semakin rendah suhunya.
·         Keadaan tanah, tanah yang licin dan putih banyak memantulkan panas. Tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap panas.
·         Daratan cepat menerima dan melepaskan panas dibandingkan lautan.
b.    Sudut datang sinar matahari
c.     Relief permukaan bumi
d.    Banyak sedikitnya awan
e.     Perbedaan letak lintang
f.     Sifat permukaan bumi
Amplitudo suhu
*         Amplitudo suhu harian   :  perbedaan suhu harian tertinggi dan terendah.
*         Amplitudo suhu bulanan   :  perbedaan suhu rata-rata harian tertinggi dan terendah.
*         Amplitudo tahunan        :  perbedaan suhu rata-rata bulan terpanas dengan suhu rata-rata terdingin.
*         Jalan suhu harian           :  perubahan suhu naik atau turun dalam satu hari.
*         Besar kecilnya amplitudo suhu dipengaruhi oleh keadaan permukaan bumi, tinggi rendahnya kelembapan udara, dan sifat arus laut pada laut/samudera sekitarnya.
  1. Tekanan udara
·         merupakan tenaga yang bekerja untuk menggerakkan massa udara dalam setiap satuan luas tertentu.
·         Diukur dengan menggunakan barometer.
·         Satuan tekanan udara adalah milibar (mb).
·         Garis yang menghubungkan tempat-tempat yang sama tekanan udaranya disebut sebagai isobar.
Variasi Tekanan Udara
Tekanan udara dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda, besarnya juga berbeda.
a.     Tekanan udara secara vertikal → makin ke atas semakin menurun. Hal ini dipengaruhi oleh:
·         Komposisi gas penyusunnya makin ke atas makin berkurang.
·         Sifat udara yang dapat dimampatkan, kekuatan gravitasi makin ke atas makin lemah.
·         Adanya variasi suhu secara vertikal di atas troposfer (>32 km) sehingga makin tinggi tempat suhu makin naik.
b.    Tekanan udara secara horizontal
yaitu variasi tekanan udara dipengaruhi suhu udara, bahwa daerah yang suhu udaranya tinggi akan bertekanan rendah dan daerah yang bersuhu udara rendah tekanannya tinggi.
Pola penyebaran tekanan udara horizontal dipengaruhi:
·         Lintang tempat.
·         Penyebaran daratan dan lautan.
·         Pergeseran posisi matahari tahunan
.
Isobar di Selandia Baru dan Australia bagian timur
  1. Kecepatan angin
Angin merupakan udara yang bergerak. Sifat angin meliputi kekuatan angin, arah angin, dan kecepatan angin. Arah dan kekuatan angin dapat diketahui dengan bermacam-macam cara, antara lain dengan bendera angin. Arah angin dinyatakan dalam derajad → 360° atau 0° (angin utara), 90° (angin timur), 180° (angin selatan), 270° (angin barat).Kecepatan angin diukur dengan anemometer.
Kecepatan angin ditentukan oleh:
a.     Gradien barometrik
yaitu angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara melalui dua garis isobar yang dihitung untuk tiap-tiap 111 km (= 1°) di ekuator.
Contoh
Bila garis isobar I tekanan udaranya 2010 mb, garis isobar II tekanan udaranya 2000 mb, serta jarak kedua garis isobar adalah 300 km tentukan gradient barometriknya!
Garis isobar I                 = 2010 mb
Garis isobar II                = 2000 mb
Selisih tekanan              = 10 mb
Gradien barometriknya   = 10 : (300:111)
                                    = 10 : 2,702
                                    = 3,7 mb
Hukum Stevenson berbunyi “kecepatan angin bertiup berbanding lurus dengan gradien barometriknya.”
b.    Relief permukaan bumi → angin bertiup kencang pada daerah yang reliefnya rata.
c.     Tidak adanya pohon-pohon yang tinggi dan lebat.
d.    Letak lintang
Hukum Buys Ballot berbunyi “angin bertiup dari daerah yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah dan mengalami pembiasan ke kanan di belahan bumi utara serta ke kiri di belahan bumi selatan.”
Macam-macam angin
a.     Angin tetap          →   angin pasat, angin barat, angin timur.
b.    Angin tidak tetap  →   angin darat dan angin laut, angin gunung dan angin lembah, angin jatuh atau terjun.
*         Angin siklon
adalah angin yang gerakannya berputar memusat. Gerakan angin di belahan bumi utara arah perputarannya berlawanan dengan arah jarum jam. Sedangkan di belahan bumi selatan searah dengan putaran jarum jam.
*         Angin antisiklon
adalah angin yang berputar meninggalkan daerah bertekanan udara maksimum. Di belahan bumi utara perputarannya searah dengan jarum jam, sedangkan di selatan berlawanan dengan perputaran jarum jam.
  1. Awan
merupakan kumpulan tetesan air (kristal-kristal es) di dalam udara di atmosfer yang terjadi karena adanya pengembunan/pemadatan uap air yang terdapat di dalam udara setelah melampaui keadaan jenuh.
Pembagian awan yang diketahui sekarang adalah hasil kongres yang diadakan di Munchen tahun 1802 dan Uppsala (Swedia) tahun 1894.
*         Kabut adalah udara air yang terkondensasi berubah menjadi titik air yang melayang-layang dekat permukaan bumi. Di daerah industri kabut dapat bercampur dengan asap/gas sisa-sisa pembakaran, membentuk smog. Smog sangat menghalangi pemandangan kita.
  1. Kelembapan udara
a.     Kelembapan mutlak (absolut) adalah bilangan yang menunjukkan berapa gram uap air yang tertampung dalam satu meter kubik udara.
b.    Kelembapan nisbi (relatif) adalah bilangan yang menunjukkan berapa persen perbandingan antara uap air yang ada dalam udara saat pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara tersebut.
Rumus kelembapan mutlak / absolut =
     jumlah uap air
                       = --------------------------------
                             volume ruangan                                                                                   
 Rumus kelembapan nisbi / relatif =
         kelembaban mutlak udara
 = ---------------------------------------------- x 100 %
          nilai jenuh udara
 
Contoh
Suatu udara di sebuah ruangan laboratorium dengan ukuran 3 x 3 x 3 m atau bervolume 27 m3 mengandung uap air dengan ukuran sebanyak 360 gram, dan pada suhu udara 21° C mengandung uap air sebanyak 18,5 gram, maka:
·         Kelembapan mutlaknya
360 gr / 27 m3 = 13,33 gr/m3
·         Kelembapan relatifnya
(13,33 / 18,5) x 100% = 72%
  1. Curah hujan
adalah jumlah air hujan yang turun pada suatu daerah dalam waktu tertentu. Faktor-faktor yang mempengaruhinya:
·         Letak DKAT (daerah konvergensi antar tropik).
·         Bentuk medan/topografi.
·         Arah lereng medan.
·         Jarak perjalanan angin di atas medan datar.
·         Posisi geografis daerahnya.
  1. Radiasi matahari.
Macam iklim
Berdasarkan letak astronomis dan ketinggian tempat, iklim terbagi menjadi dua yaitu iklim matahari dan iklim fisis.
Sedangkan klasifikasi iklim menurut para ahli sebagai berikut :
1. Iklim Matahari
2. Iklim Koppen
3. Iklim Schmidt - Ferguson
4. Iklim Oldeman
5. Iklim Junghunh
Iklim matahari
yaitu iklim yang didasarkan atas perbedaan panas matahari yang diterima permukaan bumi.
Daerah-daerah yang berada pada lintang tinggi lebih sedikit memperoleh sinar matahari, sedangkan daerah yang terletak pada lintang rendah lebih banyak menerima sinar matahari
Berdasarkan iklim matahari terbagi menjadi:
iklim tropik; iklim sub tropik; iklim sedang dan iklim dingin.
Iklim koppen
Wladimir Koppen seorang ahli berkebangsaan Jerman membagi iklim berdasarkan curah hujan dan temperatur menjadi lima tipe iklim :
1.  Iklim A, yaitu iklim hujan tropis.
- temperatur bulanan rata-rata > 18 oC,
-           suhu tahunan 20 oC – 25 oC
-           curah hujan bulanan > 60 mm.

2.  Iklim B, yaitu iklim kering/gurun .
Dengan ciri curah hujan < penguapan, daerah ini terbagi menjadi Iklim stepa dan gurun.

3.  Iklim C, yaitu iklim sedang basah.
Dengan ciri temperatur bulan terdingin -3 oC - 18 oC, daerah ini terbagi menjadi :
Cs  (iklim sedang laut dengan musim panas yang kering)
Cw (iklim sedang laut dengan musim dingin yang kering)
Cf  (iklim sedang darat dengan hujan dalam semua bulan)
4.  Iklim D, yaitu iklim dingin.
Dengan ciri temperatur  bulan terdingin < 3 oC dan temperatur bulan terpanas >10 oC, daerah ini terbagi menjadi Dw, Df
Dw = iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang  kering
Df  = iklim sedang (darat) dengan musim dingin yang lembab.
5.  Iklim E, yaitu iklim kutub.
Dengan ciri bulan terpanas temperaturnya kurang dari 10 oC Daerah ini terbagi menjadi :
ET Iklim tundra
DF Iklim salju
KLASIFIKASI IKLIM SCHMIDT-FERGUSON
Sistem klasifikasi iklim ini banyak digunakan dalam bidang kehutanan dan perkebunan serta sudah sangat dikenal di Indonesia.
Kriteria yang digunakan adalah dengan penentuan nilai Q, yaitu perbandingan antara bulan kering (BK) dan bulan basah (BB) dikalikan 10% (Q = BK / BB x 100%).
Klasifikasi ini merupakan modifikasi atau perbaikan dari sistem klasifikasi Mohr (Mohr menentukan berdasarkan nilai rata-rata curah hujan bulanan selama periode pengamatan). BB dan BK pada klasifikasi Schmidt-Ferguson ditentukan tahun demi tahun selama periode pengamatan yang kemudian dijumlahkan dan dihitung rata-ratanya.
Kriteria bulan basah dan bulan kering (sesuai dengan kriteria Mohr) adalah :
1.   Bulan Basah (BB)
      Bulan dengan curah hujan > 100 mm
2.   Bulan Lembab (BL)
      Bulan dengan curah hujan antara 60 – 100 mm
3.   Bulan Kering (BK)
      Bulan dengan curah hujan < 60 mm
Schmidt dan Ferguson membagi iklim berdasarkan banyaknya curah hujan pada tiap bulan yang dirumuskan sebagai berikut :
             banyaknya bulan kering
 Q = ------------------------------------------
             banyaknya bulan basah
 Klasifikasi iklim Schmidt-Ferguson ditentukan dari nilai Q yang dikelompokkan menjadi 8 tipe iklim, yaitu :
Tabel 3. Klasifikasi Schmidt-Ferguson
Tipe Iklim
Nilai Q (%)
Keadaan Iklim dan Vegetasi
A
< 14,3
Daerah sangat basah, hutan hujan tropika
B
14,3 – 33,3
Daerah basah, hutan hujan tropika
C
33,3 – 60,0
Daerah agak basah, hutan rimba, daun gugur pada musim kemarau
D
60,0 – 100,0
Daerah sedang, hutan musim
E
100,0 – 167,0
Daerah agak kering, hutan sabana
F
167,0 – 300,0
Daerah kering, hutan sabana
G
300,0 – 700,0
Daerah sangat kering, padang ilalang
H
> 700,0
Daerah ekstrim kering, padang ilalang
Iklim menurut oldeman
Oldeman membagi iklim menjadi 5 tipe iklim yaitu :
Iklim A. Iklim yang memiliki bulan basah > 9 kali berturut-turut
Iklim B. Iklim yang memiliki bulan basah 7-9 kali berturut-turut
Iklim C. Iklim yang memiliki bulan basah 5-6 kali berturut-turut
Iklim D. Iklim yang memiliki bulan basah 3-4 kali berturut-turut
berdasarkan urutan bulan basah dan kering dengan ketentuan tertentu diurutkan sebagai berikut:
  1. Bulan basah bila curah hujan lebih dari 200 mm
  1. Bulan lembab bila curah hujan 100 – 200 mm
  2. Bulan kering bila curah hujan kurang dari 100 mm 
Iklim Junghuhn
Pembagian iklim didasarkan pada ketinggian tempat yang ditandai dengan jenis vegetasi, zone iklimnya adalah terbagi lima zone:
 
  1.  Zone iklim panas. Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan > 220 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa).
  1.  Zone iklim sedang. Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 220 C ( kopi, the, kina dan karet).
  1.  Zone iklim sejuk. Ketinggian 1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 110 C – 150 C (cocok tanaman holtikultura).
  1.  Zone iklim dingin. Ketinggian 2500 – 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 110 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).
  1.  Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.